Pages

Kamis, 03 Februari 2011

Fatu Naususu

     Dalam kesibukan pekerjaan,Saya pernah menyempatkan diri untuk berlibur ke tempat kelahiranku.Waktu saya masih berusia 4 tahun,kami sekeluarga pindah dari Kapan-Soe-TTS-NTT menuju ke Larantuka -Flores Timur.Karena Ayah saya di tugaskan di Larantuka,jadi mau tidak mau kami sekeluarga ikut pindah.Pada waktu Saya mengujungi Kapan di usia 26 tahun,Kapan tidak jauh berubah.Kondisi alamnya bagitu indah,Cuacanya yang sejuk amatlah menyenangkan.Maklum,Kapan adalah tempat yang berada di ketinggian pegunungan,jadi udara yang bersih dan sejuk sudah menjadi sahabat yang setia bagi Masyarakat di sana.
      Sebenarnya sudah berulang kali Saya kembali mengunjungi Kapan,namun kunjungan Saya yang ini,adalah kesan yang sangat berbeda.Fatu Naususu-Fatu koto wow....nama yang keren kan...di tempat ini sangatlah indah,kebetulan kami memiliki beberapa ekor Sapi ternakan di tempat ini. Berlari menyusuri tanah yang ditutupi rumput-rumput hijau,pepohonan raksasa dan naik turun bukit-bukit hijau yang begitu luasnya....huh...benar-benar indah,Sangat alami tanpa terjamah tangan-tangan jahil. Pengennya sih nginap,tapi Saya tidak membawa perlengkapan Camping,jadi...ya terpaksa Saya harus tega untuk meninggalakan tempat yang begitu indah ini. Namun Saya punya tekat untuk datang kembali ke tempat ini suatu saat nanti.Haruss!!
      Ditempat ini juga terdapat tempat penambangan Batu Marmer,namun sudah tidak di eksplorasi lagi,berhubung selama waktu penambangan,banyak ternak warga Fatu Naususu yang mati karena terjadi pencemaran sungai dan kubangan-kubangan tempat ternak minum oleh cairan kimia dari Perusahaan Penambang.Ada juga cerita bahwa Perusahaan Penambang tidak menepati janji kepada Masyarakat Fatu Naususu untuk membangun tampat Ibadah dan Sekolah bagi Masyarakat setempat. Setelah proses penambangan berjalan cukup lama,janji tinggalah janji,tidak satupun yang ditepati,sehingga membuat Masyarakat setempat marah dan mengusir para penambang. Kini,bekas-bekas tambang masih terlihat,namun sayang,banyak sekali batu-batu marmer yang terbuang kejurang yang tidak dalam namun tidak diambil dengan alasan tidak berkualitas.
        Banyak sekali potensi yang bisa di manfaatkan dari sisa-sisa dan pecahan marmer yang berserakan di bekas lokasi tambang.Pemerintah setempat seharusnya jeli melihat ini.Butuh keseriusan dari Pemkab TTS untuk melihat peluang ini. Semoga harapan Saya dapat segera terpenuhi.Demi Masyarakat Fatu Naususu-Timor Tengah Selatan yang Sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar